Teknik Berpidato

Published by admin on

Pendekatan yang digunakan dalam Teknik Berpidato

METODE PENDEKATAN PRAMUKA

Cara pertama untuk menjadi pembicara yang baik adalah mengikuti motto Pramuka___ Bersiap. Jika anda akan membicarakan subjek yang anda pahami benar, persiapan pidato tidak akan sulit.

Anda akan mampu menyusun pikiran anda dengan lebih mudah dan lebih efektif jika  anda mengingat-ingat struktur pembicaraan berikut ini:

  1. Katakan pada mereka, apa yang akan anda bicarakan
  2. Katakan isi pembicaraan anda
  3. Katakan pada mereka, apa yang anda telah bicarakan

Jika sebelumna anda memberitahu audiens anda apa yang akan anda bicarakan, mereka akan lebih mudah mengikuti isi pidato anda. Dibagian akhir, cobalah merangkum butir-butir penting dengan kata kata yang sedikit berbeda dengan yang digunakan dalam pembukaan.

PERSIAPAN

Jika anda memberikan pidato dengan topik yang belum pernah anda bicarakan, anda harus membuat persiapan. Anda dapat mempersiapkan diri dengan berbagai cara, yang paling cocok dengan anda.

Anda dapat menulis pidato anda, kata- demi- kata dan membacanya dalam bentuk teks. Banyak pembicara seperti ini.  Jika anda mengikuti pendekatan ini, pastikan untuk berlatih membaca pidato anda secukupnya, sehingga anda dapat sering menatap audiens anda dan tidak menghabiskan keseluruhan waktu dengan mata menatap kertas ditangan.

Beberapa orang lebih suka menggunakan garis besar pidato yang diketik pada kertas ukuran 8 x 11 inci. Beberapa orang lagi paling cocok menggunakan kartu kartu catatan. Keuntungan menggunakan catatan adalah anda cenderung berbicara lebih spontan , dan tidak akan terjebak untuk menatap naskah. Tetapi berbicara seperti bahasa tubuh dan berpakaian ___ apapun yang anda rasa paling cocok, itulah yang harus anda lakukan.

Setiap kali menggunakan naskah atau catatan, anda hendakyan berlatih pidato beberapa kali agar akrab dengan isi pidato dan meraa enak dengan gaya dan langkah-langkahnya. Anda dapat membacanya didepan cermin atau meminta seseorang teman  atau anggota keluarga anda untuk menjadi audiens dalam latihan itu.

Bagus juga  jika anda mengatur waktu anda selama  latihan. Pidato anda bisa lebih panjang  atau lebih singkat daripada yang anda perkirakan sewaktu menulisnya. Anda hendaknya mencari tahu, berapa lama waktu yang diberikan kepada anda untuk berpidato, lalu aturlah pidato anda seperlunya selama latihan, agar sesua dengan waktu itu.

TEKNIK BERPIDATO LAINNYA

Berikut ini teknik dalam berpidato lain, berdasarkan pengalamana dari dari pembicara lain yang saya perhatikan:

  1. Tataplah audiens anda. Saya telah mengatakan betapa pentingnya membuat kontak mata. Pertama pastikan mendongak dari naskah atau catatan anda. Kedua jangan berbicara kepada dinding dibelakan atau disamping anda. Itu bukan audiens anda. Setiap kali anda mendongak dari naskah anda, tataplah bagian audiens yang berbeda beda, agar semua kelompok merasa diperhatikan.
  2. Pelajarilah pemenggalan kata dan perubahan suara yang ingin anda lakukan. Beberapa pembicara, jika mereka membaca dari teks, selalu menggarisbawahi kata-kata yang ingin mereka tekankan. Jika anda hanya menggunakan kerangka atau catatan kecil, tandailah gagasan-gagasan atau frasefrase yang ingin anda tekankan. Gunanya dua hal: memastikan anda memberi tekanan pada saat yang tepat, dan memastikan anda tidak berbicara secara monoton, sehingga membuat audiens anda tertidur, terutama jika berbicara sehabis waktu makan.
  3. Berdiri tegak. Anda tidak perlu mengambil sikap berbaris, tetapi cukup berdiri dengan enak. Jangan memaksakan diri membungkuk seperti burung bangau. (kalau dapat, periksalah ini sebelum giliran anda berbicara). Berbicaralah dengan normal ke microfon. Kalau anda berteriak keras, suara anda akan sulit didengar. Dan jagalah bibir anda dalam jangkauan microfon, jangan menolehkan atau membalikkan badan untuk menjawab pertanyaan dari samping.

HUMOR

Teknik berpidato yang baik selanjutnya sedikit humor- Kalau anda tidak sedang mengumumkan obat kanker atau menyatakan perang, ada baiknya mengingat bahwa pidato oleh sebagian orang dianggap sebagai kutukan. Jangan terlalu serius kalau tidak perlu. Meskipun anda memilih subjek yang serius, sebagian besar pendengar tetap senang menerima humor kecil.

Jangan pernah mengawali humor dengan kalimat-kalimat seperti berikut:

  1. “Saya akan menceritakan lelucon kecil.” ( tidak ada orang yang bilang akan menceritakan lelucon besar).
  2. Ada kejadian lucu ketika saya berangkat kesini
  3. Ada cerita lucu. Anda pasti suka. Benar benar lucu
  4. Hal ini mengingatkan saya pada sebuah lelucon kecil. Anda barang kali pernah mendengarnya, tapi akan saya ceritakan juga.

Mengapa kalimat-kalimat itu harus dihindari? Karena kalimat-kalimat itu klise, cara kuno mengawali atau mengahiri lelucon. Dan anda bisa beresiko mengecewakan audiens kalau sebelumnya anda menjamin mereka akan tertawa terbahak-bahak. Anda tentu saja tidak usah mengatakan bahwa mereka mungkin pernah mendengarnya. Pengantar-pengantar lelucon seperti itu benar-benar aneh.

Untuk alasan yang sama, jangan mengakhiri lelucon anda dengan berkata, “Sungguh saudara-saudara…” sebaiknya anda menyesuaikan lelucon itu dengan pembicaraan anda. Misalkan anda sedang berbicara tentang  strategi-strategi dan palaksanaanya kepada kelompok eksekutif bisnis. Berikut ini salah satu cerita pavorit saya mengenai subjek itu. teknik berpidato untuk menarik simpati pendengar melalui contoh berikut:

Will rogers mengatakan ia mempunyai rencana untuk mengakhiri perang dunia I. Katanya, “sepenjang pengetahuan saya, masalahnya disebabkan oleh kapal-kapal  selam jerman. Kapal-U yang menenggelamkan kapal kita. Rencana saya, kita panaskan saja Lautan Atlantik sampai ketitik didih. Nah kalau, laut terlalu panas bagi jerman untuk tetap dibawah, mereka pasti naik kepermukaan. Dengan demikian, kita tinggal nunggu  mereka dan memukul  mereka satu-satu, seperti kalau kita sedang berburu Oklahoma.

Kemudian rogers menambahkan, “ Anda pasti bertanya, bagaimana saya bisa memanaskan lautan atlantik sampai 212 derajat  Fahrenheit, dan jawaban saya adalah serahkan saja hal itu pada para teknisi. Saya sendiri politisi.

Setelah tawa mereda, anda dapat menggambarkan hubungan antara cerita tersebut  dengan point yang ingin anda buat. Katakan  pada uadiens, “ Sekarang tentang perbedaan antara kebijaksanaan dan implementasinya.”Gleason yang jenius dalam dalam subjek seperti itu. Ia mengajukan proposal untuk penyelesaian lalu lintas di kota new york. Buat saja semua jalan satu arah ke utara___biarkan albany yang memikirkannya.

Setelah audiens tertawa, anda dapat menghubungkan  lelucon dengan point  yang ingin anda buat seraya  menambahkan, “ teknik berpidato Gleason ini mengingatkan kita  untuk tidak membuat pendekatan-pendekatan yang terlalu rumit daripada yang sebenarnya.

SENTUHAN BERSAMA VS SEBUTAN BERSAMA

Jika anda mengingat bahwa pembicaraan publik hanyalah suatu bentuk percakapan yang dimodifikasi, dan anda berbicara dengan gaya natural, audiens pasti memahami anda. Mereka akan merasa anda berbicara kepada mereka, bukan berbicara diluar batas pemikiran mereka.

Jangan terlalu melambung dan cobalah menggunakan bahasa sehari-hari. Bahkan dalam tahun-tahun permisif 1990-an, kata kata makian dan contoh-contoh lain penggunaan sebutan bersama yang paling sederhana dalam audiens anda secara keseleruhan  akan menyiksa anda daripada membantu anda. Jika anda pelaut yang bahasa sehari-harinya sangat kasar, anda harus menyesuaikan  cara bicara anda. Meskipun misalnya pendengar anda tak peduli jika anda mengatakan “brengsek”, ia akan merasa tidak enak kalau tahu bahasa anda menyusahkan istri yang ada disampingnya. Lain halnya jikan anda kenal akrab dengan audiens anda___ misalnya anda berbicara kepada peleton anda ___ tetapi jika tidak dalam kasus seperti itu, janganlah menggunakannya didalam pidato anda.

Sekian tentang teknik berpidato yang baik didepan umum untuk menarik simpati pendegar anda. Semoga bermanfaat.

Lihat juga:
Categories: Imajinasi

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

DMCA.com Protection Status