Filsafat

Published by admin on

Pengertian Filsafat

Dalam kehidupan sehari-hari filsafat dikenal sebagai pemikiran atau pendapat. Sebelum membahas lebih jauh mengenai pengertian filsafat mari kita lihat pertanyaan seorang anak berusia empat seperti yang digambarkan oleh Harold H. Titus dan Kawan-kawan. Anak tersebut menanyakan “Bagaimana dunia ini bermula?”, atau benda-benda itu terbuat dari apa?, atau apa yang terjadi pada seseroang jika ia mati?

Gambaran mengenai pertanyaan diatas akan membawa seseorang pada dunia pemikiran yang sangat mendasar & substansial.  Ketika seseorang berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada diatas, tanpa disadari ia telah berfilsafat. Jadi apa sesungguhnya defenisi filsafat?

Ilmu filsafat bisa dikatakan salah satu ilmu yang paling tua dan sudah ada sejak zaman yunani kuno. Kata filsfat berasal dari kata “philos & sophia”. “philos” memiliki arti cinta yang sangat mendalam, sementara “shopia” artinya kebijakan atau kearipan. Filsafat juga kerap dikaitkan terhadap pandangan hidup seseorang atau kelompok.

Pengertian Filsafat Menurut Para Ahli

Menurut W.J.S Poerwadarminta yang terdapat dalam kamus bahasa indonesia mengatakan filsafat merupakan pengetahuan & penyelidikan dengan akal budi tentang sebab-sebab, asas-asas hukum dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semesta ataupun menganai kebenaran dan arti “adanya” sesuatu”

Menurut plato (427-347 SM) filsafat merupakan ilmu pengetahuan tentang sebuah hakekat.

Sedangkan menurut Aristoteles berpendapat, filsafat adalahilmu pengetahuan tentang sebuah kebenaran yang meliputi logika, fisika, metafisika, dan pengetahuan praktis.

Sidi Gazalba (1974:7) memberikan defenisi tentang filsafat adalah hasil kegiatan berpikir yang radikal, sistematis & universal. Kata radikal yang dimaksud adalah permasalahan yang dikaji, pertanyaan – pertanyaan yang diajukan & jawaban yang diberikan bersifat mendalam sampai ke akar-akarnya yang bagi seorang awam mungkin dianggap hal biasa dan tidak perlu dibahas lagi.

Menurut R.Beerling, filsafat adalah pemikiran-pemikiran yang bebas, diilhami oleh rasio, mengenai segala sesuatu yang timbil dari pengalaman.

Ciri-ciri filsafat

Dari sejumlah pengertian tentang filsafat diatas terdapat ciri khas yang tetap ada, bahwa filsafat merupakan upaya manusia guna mendapatkan hakikat segala sesuatu.

Pertanyaannya apakah setiap upaya yang dilakukan manusia untuk menjawab persoalan hidup juga dapat dikatakan berfilsafat?, jawabannya tentu tidak.

Untuk dapat dikatakan filsafat paling tidak harus memiliki ciri-ciri seperti berikut;

  1. Universal (menyeluruh), yakni pemikiran yang sifatnya luas, tidak hanya pada aspek tertentu saja.
  2. Radikal (mendasar), suatu pemikiran yang mendalam sampai kepada hasil yang fundamental & esensial
  3. Sistematis, artinya mengikuti pola dan metode berpikir yang runtut & logis sekalipun sifatnya spekulatif.

Lingkup filsafat

Filsafat memiliki bidang bahasan yang sangat luas yaitu segala sesuatu baik yang bersifat kongkrit maupun yang bersifat abstrak. Maka untuk mengetahui lingkup pengertian filsafat, terlebih dahulu perlu dipahami objek material dan formal ilmu filsafat sebagai berikut:

Object material filsafat, yaiut object pembahasan filsafat yang meliputi segala sesuatu baik yang bersifat material kongkrit seperti, manusia alam, benda, binatang dan lain sebagainya, maupun segala sesuatu yang bersifat abstrak misalnya, nilai, ide ide, ideologi, moral, pandangan hidup dan lain sebagainya.

Object Formil Filsafat

Adalah cara memandang seseorang peneliti terhadap object material tersebut, suatu object material  tertentu dapat ditinjau dari berbagai macam sudut pandang yang berbeda. Oleh karena itu terdapat berbagai macam sudut pandang filsafat yang merupakan cabang-cabang filsafat, antara lain, dari sudut pandang nilai terdapat bidang aksiologi, dari sudut pandang pengetahuan terdapat bidang epistomologi, keberadaan bidang bidang ontologi, tingkah laku baik dan buruk dibidang etika, keindahan dibidang estetika dan masih terdapat sudut pandang lainnya yang lebih khusus misalnya filsafat sosial, filsafat hukum, filsafat bahasa dan sebagainya. Berdasarkan objek metarial dan formal ilmu filsafat tersebut maka lingkup pengertian filsafat menajdi sangat luas, berikut ini dijelaskan berbagai bidang lingkup pengertian filsafat.

  1. Filsafat sebagai poduk mencakup pengertian
    • Pengertian filsafat yang mencakup arti-arti filsafat sebagai jenis pengertian, ilmu konsep dari para filsuf pada zaman dahulu, teori, sistem atau tertentu, yang merupakan nilai dari proses berfilsafat dan yang memppunyai ciri-ciri tertentu.
    • Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi oleh manusia sebagai hasil dari aktivitas berfilsafat. Filsafat dalam pengertian jenis ini mempunyai ciri ciri khas tertentu sebagai suatu hasil kegiatan berfilsafat dan pada umumnya proses pemecahan persoalan (dalam pengertian  filsafat sebagai proses yang dinamis)

  1. Filsafat sebagai suatu proses yang dalam hal ini filsagat diartikan dalam bentuk suatu aktivitas “berfilsafat”, dalam proses pemecahan suatu permasalahan dengan menggunakan suatu cara dan metode tertentu  yang sesuai dengan objek permasalahannya.  Dalam pengertian ini filsafat merupakan suatu sistem pengetahuan yang bersifat dinamis. Filsafat dalam pengertian ini tidak lagi hanya merupakan sekumpulan dogma yang hanya diyakini, ditekuni dan dipahami sebagai suatu sistem nilai tertentu tetapi lebih merupakan suatu aktivitas berfilsafat, suatu proses yang dinamis dengan menggunakan suatu cara dan metode tersindiri.

Cabang – cabang Filsafat dan Aliran-alirannya

Sebagai ilmu lainnya filsafat memiliki cabang cabang yang berkembang sesuai dengan persoalan filsafat yang dikemukakannya. Filsafat timbul karena persolan-persoalan yang dihadapi manusia. Persoalan – persoalan tersebut kemudian diupayakan pemecahannya oleh para filsuf secara sistematis dan rasional. Maka muncullah cabang cabang filsafat yang dihadapi oleh manusia.

Cabang cabang filsafat yang tradisonal terdiri atas empat yaitu:  logika, metafisika, epistomologi dan etika, namun demikian berangsur angsur berkembang sejalan dengan persoalan yang dihadapi oelh manusia. Maka untuk mempermudah pemahaman kita perlu diutarakan cabang cabang filsafat yang pokok.

  • Metafisika: yang berkaitan dengan persoalan tentang hakikat yang ada (segala sesuatu yang ada)
  • Epistomologi: yang berkaitan dengan persoalan hakikat pengetahuan atau biasa dikenal sebagai filsafat ilmu.
  • Metedologi : yang berkaitan dengan persoalan penyimpulan
  • Etika : yang berkaitan dengan persoalan moralitas dan
  • Estetika : yang berkaitan dengan persoalan keindahan.

Manfaat Mempelajar filsafat

Mungkin banyak yang berpendapat untuk apa mempelajari ilmu filsafat? Toh sangat jarang sekali orang berkeinginan untuk menjadi seorang filosof. Selain itu ilmu filsafat juga tidak dapat memberikan jawaban atas persoalan hidup dan permasalah dunia. Selain itu tidak jarang mendapat jawaban atas pertanyaan hakikat & malah menambah kebingungan.

Secara sadar atau tidak tidak sadar ketika kita berpikir, merenung, memilih & beringkah laku maupun dalam bertindak berdasarkan keyakinan yang kita panuti & nilai merupakan suatu permasalah yang tidak tuntas dijawab hanya dengan melalui tradisi, konvensi ilmu atau melalui gabungan kesemuanya. Pencarian & penuntasan permasalah tersebut merupakan bagian dari keyakinan dan tindakan kita, walaupun kebanyakan hal ini tanpa kita sadari. Bila kita menyadari, maka akan lebih baik, dapat membuat anda lebih sadar ini merupakan sadar.

Disisi lain mempelajari ilmu filsafat adalah guna memperluas bidang bidang keinsfan kita. Cukup banyak orang orang memiliki ilmu dan kemampun akan tetapi tidak picik, memiliki keterampilan, tetapi tidak memiliki wawasan, berkuasa akan tetapi tidak berprikemanusiaan. Mereka tidak kunjung insaf, ibarat pepatah “mereka ibarat katak dalam tempurung” tersungkup dalam ruang kecil pengap, mereka selalu menyombongkan diri & mengira bahwa mereka merupakan orang yang paling pintar, paling terampil, paling berkuasa dan paling segala-galanya.

Dengan begitu melalui filsafat akan mampu membebaskan mereka keluar dari perangkap tersebut. Ketidakmampuan filsafat memberikan jawaban pasti terhadap suatu permasalah persoalan hidup seperti dijelaskan diatas,  akan membuat membuat kita sadar, insaf serta menjadi tidak sombong atas keterbatasan manusia sebagai manusia dengan melalui belajar filsafat akan lebih manusia.

Categories: pendidikan

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

DMCA.com Protection Status