Organisasi

Published by admin on

Manusia sebagai makhluk sosial memiliki kebutuhan & keinginan untuk selalu berkumpul serta berinteraksi dengan sesamanya. Proses seperti ini dalam tatanan formal (aktifitas berkumpul & berinteraksi) dapat disebut sebagai berorganisasi. Organisasi dalam arti singkat adalah sekelompok manusia (group people) yang bekerjasama dalam rangka mencapai tujuan bersama (common goals). Suatu organisasi didirikan dengan tujuan tertentu hanya dapat dicapai dengan tindakan yang dilakukan secara bersama-sama, baik berupa organisasi nirlaba, sosial maupun bentuk organisasi lainnya.

Menurut syamsi (1994:13) organisasi dapat diartikan dalam dua macam, yang pertama organisasi dalam arti statis yakni organisasi sebagai wadah kerjasama sekelompok orang yang bekerjasama guna mencapai tujuan dan yang kedua organisasi dalam arti statis yaitu organisasi sebagai suatu sistem atau kegiatan sekelompok orang guna mencapai tujuan tertentu.

Pengertian Organisasi

Istilah organisasi berasal dari bahasa inggris “organization”. Organisasi dapat dikatakan sebagai alat untuk mencapai tujuan, oleh karenanya organisasi merupakan wadah atau tempat kegiatan dari orang-orang yang bekerjasama dalam usahanya guna mencapai tujuan bersama.

Pengertian organisasi adalah suatu unit sosial atau entitas sosial yang didirikan oleh manusia untuk jangka waktu tertentu, beranggotakan sekelompok manusia minimal dua orang, memiliki kegiatan yang terkoordinir, teratur dan terstruktur, didirikan untuk mencapai tujuan tertentu, serta memiliki identitas diri yang membedakan satu entitas dengan entitas lainnya.(1)

Dalam arti dinamis (pengorganisasian) organisasi adalah proses penetapan dan pembagian tugas yang akan dilakukan, pembatalan tugas-tugas atau tanggung jawab serta wewenang & penetapan hubungan-hubungan antara unsur-unsur organisasi, dengan demikian orang – orang dapat bekerja sama seefektif mungkin guna mencapai tujuan bersama.

 Setiap individu atau orang yang bekeraja sama dalam organisasi masing-masing memiliki tugas yang jelas, wewenang, tanggung jawab, serta hubungan tata kerjanya.

Organisasi menurut para ahli

Dewasa ini, banyak para ahli khususnya ahli dibidang manajemen memberikan definisi tentang organisasi. Meski banyak memberikan definisi yang berbeda-beda akan tetapi perbedaan-perbedaan tersebut memiliki elemen dasar yang sama yakni sekelompok orang, kerjasama, proses pembagian kerja, pengaturan hubungan dan tujuan yang akan dicapai.

Menurut Handayaningrat  (1985:42) organisasi adalah wadah atau wahana kegiatan daripada orang-orang yang bekerjasama dalam usahanya guna mencapai tujuan bersama. Dalam wadah tersebut, setiap orang harus memiliki tugas yang jelas, wewenang & tanggung jawab serta hubungan dan tata kerjanya.

Menurut Hartidjito (1997:5) definisi organisasi adalah kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, yang memungkinkan setiap anggota  mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai melalui tindakan individu secara terpisah.

Sedangkan menurut valdo yang dikutip silalahi dalam bukunya “ Studi tentang ilmu Administrasi Konsep, Teori dan Dimensi) definisi organisasi adalah struktur hubungan-hubungan diantara orang-orang berdasarakan wewenang & bersifat tetap dalam suatu sistem administrasi.

Menurut Thoha yang dikutip oleh Silalahi dalam bukunya berjudul “Studi tentang Ilmu Administrasi Konsep, Teori dan Dimensi (2003:124) organisasi adalah suatu kerangka yang terstruktur yang menunjukkan wewenang, tanggung jawab, serta pembagian kerja guna menjalankan suatu fungsi tertentu. Hubungan yang terstruktur ini biasa disebut sebagai hirarki dan konsekuensi dari hirarki ini adalah adanya kategori kelompok superior dengan kelompok subordinasi.

Menurut Barnad dalam buku Wursanto (2005:53) organisasi adalah suatu sistem usaha bersama antara dua orang atau lebih, seusatu yang tidak terwujud & tidak bersifat pribadi, yang sebagian besar mengenai hubungan-hubungan kemanusian.

Menurut Atmosudirdjo dalam buku Wursanto (2005:53) definisi organisasi adalah sebagai struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang-orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama sama mencapai tujuan tertentu.

Dari sejumlah pengertian organisasi menurut ahli diatas, maka dapat disimpulkan :

  • Organisasi ialah suatu himpunan interaksi manusia yang bekerjasama guna mencapai tujuan bersama yang terikat dalam suatu ketentuan yang telah disepakati secara bersama-sama.
  • Organsasi merupakan wadah atau alat pelaksanaan proses manajemen guna mencapai tujuan bersama.
  • organisasi ialah suatu sistem terbuka & organisasi sebagai kelompok yang bekerjasama guna mencapai tujuan bersama.
  • Organisasi adalah tempat kerjasama formal dari sekelompok orang dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
  • Terdapat pembagian kerja dan hubungan kerja antara sesama karyawan, pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.

Karakteristik Organisasi

Organisasi memiliki lima karakteristik utama yakni unit/entitas sosial, beranggotakan minimal dua orang, berpola kerja yang tersetruktur, memiliki tujuan yang hendak dicapai dan memiliki indentitas diri. Penjelasan selengkapnya dibawah ini:

  1. Unit /entitas sosial

Organisasi merupakan rekayasa sosial hasil karya manusia yang sifanya tidak kasat mata dan abstrak sering disebut sebagai artificial being. Karena sifatnya abstrak maka organisasi lebih kepada realitas sosial dariapada sebagai realitas fisik. Meski demikian bukan berarti organisasi tidak membutuhkan fasilitas fisik seperti gedung, peralatan kantor, atau mesin mesin. Hal ini dikarenakan, melalui fasilitas fisik tersebut organisasi akan dapat melakukan kegiatannya. Disamping itu, melalui fasilitas fisik tersebut akan memudahkan orang mengenali adanya entitas sosial.

Meski demikian, tidak berarti hanya merujuk pada keberadaan fasilitas fisik kita akan dengan mudah mendefinisikan adanya suatu organisasi. Misalnya sebelum ditutup  pemerintah, Bank BHS biasa disebut sebagai organisasi karena merupakan realitas sosial.  Akan tetapi setelahnya, meski gedung-gedungnya berdiri megah dan logo BHS masih terpangpang digedung tersebut, Bank HBS sebagai realitas sosial sudah berakhir, yang tinggal hanya realitas fisik yang tidak dapat disebut sebagai organisasi.

Umumnya, suatu organisasi didirikan untuk jangka waktu yang cukup lama, mulai dari puluhan tahun hingga ratusan tahun atau bahkan mencapai tidak terbatas. Suatu organisasi tidak terkait dengan masih ada/tidaknya pendiri organisasi tersebut. Sekalipun pendiri organisasi sudah tidak ada, hal ini tidak menyebabkan organisasi tersebut dengan sendirinya bubar. Misalnya, Matsushita Electric Industrial (MEI) merupakan perusahaan elektronik yang terkenal dari negara Jepang didirikan pada tahun 1930 hingga saat ini keberadaannya masih eksis meskipun Kenosuke Matsushita sudah lama meninggal dunia.

Meski diatas dijelaskan organisasi didirikan dalam rentang waktu yang relatif lama, terkadang terdapat organisasi dengan sengaja didirikan untuk jangka waktu tertentu (bersifat ad hoc) dan dengan sendirinya bubar atau dibubarkan setelah kegiatan yang berangkutan dengan pendirian tersebut berakhir. Kegiatan suatu proyek atau kepanitian merupakan contoh dari jenis organisasi yang jangka waktunya terbatas. Misalnya panitia pesta pernikahan, panitia penyelenggara PON, atau panitia pembanungan masjid segera dibubarkan manakala kegiatan tersebut selai dikerjakan.

  1. Beranggotakan minimal dua orang

Organisasi sebagai hasil cipta karya manusia yang didirikan oleh orang-orang yang memiliki kemampuan, pengetahuan dan sarananya lainnya. Terkadang didirikan oleh dua orang atau lebih yang sepakat & memiliki ide yang sama untuk mendirikan suatu organisasi. Tanpa memandang siapa dan berapa banyak yang mendirikan organisasi, yang pasti manusia dianggap sebagai unsur utama dalam suatu organisasi. Tanpa keterlibatan manusia, sebuah entitas sosial tidak dapat dikatakan sebagai organisasi. Bahkan, secara ekstrem dapat dikatakan bahwa tidak ada satupun organisasi yang tidak melibatkan manusia dalam kegiatannya. Artinya, keterlibatan manusia dalam sebuah organisasi adalah sebuah keharusan. Dalam istilah populernya organization is by people for people ― organisasi didirikan oleh manusia untuk kepentingan manusia.

Namun, untuk dapat dikatakan sebuah organisasi, seseorang tidak dapat melakukannya secara sendiri, misalnya hanya dibantu mesin mesin atau robot, tetapi harus melibatkan orang lain, dua atau tiga orang yang bekerjasama dalam satu ikatan, baik dalam ikatan fisik, tempat kerja yang sama atau dalam suatu jaringan kerja. Dengan kata lain, salah satu persyaratan agar sebuah entitas sosial disebut sebagai organisasi harus beranggotakan dua orang atau lebih agar kedua orang tersbeut saling bekerjasama, melakukan tugas pembagian kerja, dan terdapat spesialisasi dalam pekerjaan.

  1. Memiliki pola kerja yang terstruktur

Selain beranggotakan minimal dua orang, prasyarat dikatakan sebagai suatu organisasi harus memiliki pola kerja yang terstruktur.

  1. Memiliki tujuan yang jelas

Organisasi didirikan bukan tanpa tujuan yang jelas. Manusia merupakan pihak yang paling berkepentingan didirikannya suatu organisasi. Organisasi dibentuk karena manusia merupakan makhluk sosial sukar mencapai tujuan secara individual. Walapun dapat dilakukan secara sendiri, akan tetapi akan lebih efisien & efektif bila dikerjakan secara bersama-sama dalam sebuah organisasi. Artinya, organisasi didirikan dengan tujuan agar sekelompok orang yang bekerja dalam suatu ikatan kerja lebih mudah dalam mencapai tujuan daripada dikerjakan secara sendiri-sendiri.

Harus dipahami, dalam hal ini meski terdapat kerjasama diantara sekelompok orang dalam suatu ikatan kerja, tidak dapat diinterpretasikan bahwa tujuan mereka sama. Ada kemungkinan tujuan masing masing individu berbeda satu sama lain, akan tetapi kesedian mereka berada & bergabung dalam sebuah wadah yang disebut sebagai organisasi menunukkan bahwa mereka memiliki kesepakatan untuk saling membantu dalam mencapai satu tujuan, bauk tujuan masing-masing individu (tujuan anggota organisasi) ataupun tujuan dari organisasi itu sendiri (tujua para pendiir organisasi).

  1. Memiliki identitas diri

Perbedaan entitas sosial yang satu dengan lainnya sulit untuk dibedakankarena terdapat beberapa alasan. Pertama, sifat organisasi intangble dan abstrak menyulitkan orang untuk melihat atau menyetuh organisasi. Kedua, organisasi sebagai subsistem dari sistem sosial yang lebih besar memungkinkan para anggotanya saling berinteraksi dengan anggota masyarakat diluar organisasi. Ketiga, sering terjadi bahwa seseorang menjadi anggota lebih dari satu organisasi dengan demikian batasan organisasi seolah menjadi kabur bila batasan tersebut hanya dilihat dari keanggotaan seseorang.

Meski demikian, bukan berarti sebuah organisasi tidak memiliki batasan dan identitas diri. Identitas diri dalam sebuah organisasi secara formal misalnya dapat diketahui melalui akta pendirian organisasi tersebut yang menjelaskan siapa yang menjadi bagian organisasi dan siapa yang bukan, kegiatan apa saja yang dilakukan, bagaimana organisasi tersebut diatur, atau siapa yang mengaturnya.

Disamping itu, organisasi juga dapat diidentifikasi melalui varieble yang sifatnya non formal dan sulit dipahami, akan tetapi keberadaannya tidak diragukan. Variable tersebut biasa disebut sebagai budaya. Seorang antropolog dari Filiphina F. Landa Jocano menegaskan bahwa sekelompok orang yang bekerjasama tidak akan dikatakan sebagai organisasi bila kelompok tersebut tidak memiliki budaya. Jadi, budaya dalam hal ini dianggap sebagai variable yang menjadi karakteristik sebuah organisasi sekaligus menjadi pembeda dengan organisasi lainnya.

Unsur

Menurut Wursanto (2003:54) dalam sebuah organisasi terdapat unsur-unsur sebagai berikut:

  • Man (orang-orang), dalam praktiknya biasa disebut sebagai atau personil
  • Kerjasama, maksudnya sautu perbuatan bantu-membantu atau dikerjakan secara bersama guna mencapai tujuan bersama.
  • Tujuan bersama, merupakan arah atau sasaran yang ingin dicapai dan sekaligus menggambarkan apa yang hendak dicapai melalui prosedur, program, pola (network) kebijaksanaan (policy), strtegi, anggaran (budgeting), & peraturan-peraturan yang telah ditetapkan secara bersama.
  • Peralatan (equipment) terdiri atas sarana seperti materi, mesin-mesin, uang, maupun barang modal lainnya seperti tanah, gedung, dll.
  • Lingkungan
  • Kekayaan alam, misalnya keadaan iklim, udara, air, cuaca, flora & fauna.
  • Kerangka atau kontruksi mental organisasi, berupa prinsip-prinsip organisasi.

Prinsip-prinsip Organsai

Prinsip atau azas dalam sebuah organisasi merupakan dasar, pondasi atau suatu kebenaran yang menjadi pokok atau tumpuan berpikir. Prinisip organisasi adalah pondasi yang menjadi dasar dalam menggerakkan suatu organisasi. Dengan demikian organisasi dibentuk dan digerakkan diatas pondasi yang berupa prinsip organisasi, setiap prinsip mengandung suatu kebenaran, sehingga tercapai atau tidaknya suatu tujuan organisasi tergantung pada kemampuan pimpinan organisasi dalam melaksanakan prinsip organisasi. Wursanto (2003:219) mengemukakan prinsip-prinsip dalam sebuah organisasi adalah: (2)

  • Terdapat tujuan yang jelas

tujuan merupakan sasaran atau target yang hendak dicapai. Karena tujuan yang hendak dicapai adalah tujuan tujuan organisasi, maka tujuan tersebut harus dicapai melalui sekelompok orang dimana tujuan harus dirumuskan terlebih dahulu secara jelas.

  • Memiliki kesatuan perintah

Maksudnya, setiap pegawai dalam sautu organisasi harus memiliiki atasan langsung. Hal ini berarti setiap bawahan hanya dapat diperintah secara langsung oleh satu orang atasan dengan demikian seorang bawahan bertanggung jawab langsung kepada seorang atasannya langsung.

  • Terdapat keseimbangan

Setiap organisasi selalu membutuhkan keseimbangan. Prinsip keseimbangan dalam suatu organisasi dapat dibedakan beberapa macam, misalnya keseimbangan antara sentralisasi dan desentralisasi kewengan, keseimbangan antara wewenang & tanggung jawab, keseimbangan antara pengeluaran dan penerimaan, dan kerugian yang diderita oleh suatu unit harus diibangi dengan keuntungan yang diperoleh unit unit lainnya.

  • Terdapat pendestribusian pekerjaan

Pendestibusian dalam hal ini disebut juga sebagai pembagian tugas kerja. Prinsip sebagian pekerjaan secara homogen (distrbution of work) adalah mengelompokkan tugas / pekerjaan kedalam sejenis memiliki hubungan yang erat menjadi satu unit tersendiri. Jadi, dalam pembagian tugas, macam-macam tugas dalam sebuah organisasi dibagi-bagi sedemikian rupa sehingga dapat dilaksanakan oleh satuan unit tertentu atau pejabat tertentu.

  • Terdapat rentangan pengawasan

Rentangan pengawasan merupakan seberapa jauh seorang pemimpin mampu mengawasi para bawahannya secara cepat dan tepat.

  • Terdapat pelimpahan wewenang.

Pelimpahan wewenang adalah penyerahan sebagian kekuasaan dari seorang atasan ke pejabat bawahan atau kepada pejabat lain guna melakukan sautu pertanggungjawaban. Jadi, pelimpahan belum tentu mengalir dari seorang atasan kepada bawahan, akan tetapi dapat juga terjadi dari seorang atasan kepada pejabat setingkat.

  • Terdapat departementalisasi

Prinsip ini disebut juga sebagai istilah departemensasi. Departemensasi merupakan proses penggabungan pekerjaan ke dalam kelompok pekerjaan yang sejenis. Setiap fungsi merupakan tugas & tanggung jawab dari suatu unit tertentu dalam suatu organisasi.

  • Terdapat penempatan pegawai yang tepat

Salah satu prinsip dalam bidang kepegawaian adalah the right man in the right place, artinya orang yang baik ditempatkan pada tempat yang tepat atau penempatan seseorang pegawai harus sesuai dengan keahliannya.

  • Terdapat koordinasi

Koordinasi adalah suatu usaha guna mendapatkana keselarasan gerak, aktivitas dan tugas antara organisasi yang ada dalam organisasi. Tujuan organisasi akan tercapai dengan efektif bila semua orang, pejabat, unit/satuan serta sumber daya diselaraskan dengan tujuan organisasi.

  • Terdapat balas jasa yang memuaskan

Balas jasa merupakan imbalan yang diberikan kepada seseorang atas jeri payah yang telah disumbangkan. Untuk memberikan balas jasa yang memuaskan dapat dilakukan melalu berbagai cara. Misalnya dengan gaji yang menarik & dengan pemberian jaminan sosial.

Bentuk, Jenis dan Tipe Organisasi

Jenis, bentuk dan tipe organisasi cukup beragam tergantung dari segi mana melihatnya. Menurut Wursanto (2003:61) mengelompokkan organisasi dilihat dari berbagai segi:

  1. Organisasi dari segi jumlah pucuk pimpinan

Dilihat dari segi pucuk pimpinan, organisasi dapat dibedakan menjadi:

    • Organisasi tunggal (single organization)

Disebut sebagai organisasi tunggal bilamana pucuk pimpinan organisasi tersebut berada ditangan satu orang.

    • Organisasi jamak (plural organization atau plural executive organization)

Disebut sebagai organisasi jamak bilamana pucuk pimpinan organisasi tersebut berada ditangan beberapa orang. Beberapa orang tersebut merupakan satu kesatuan.

  1. Dari segi keresmian organisasi

Ditinjau dari segi keresmiannya, organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

    • Organisasi formal (formal organizatioan)

Disebut sebagai organisasi formal bilamana kegiatannya dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam suatu kelompok secara sadar dikoordinasikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dengan demikian orang – orang yang tergabung didalamnya memiliki struktur yang jelas. Struktur menunjukkan suatu aliran hubungan yang menggambarkan mengenai wewenang, kekuasaan, & tanggung jawab. Hubungan formal biasanya telah tergambar dalam bagan organisasi atau struktur organisasi.

    • Organisasi informal (informal organization)

Organisasi informal adalah organisasi yang disusun secara bebas & spontan dan keanggotaannya disususn secara sadar atau tidak sadar, dimmana dan kapan seseorang menjadi anggota sulit ditemukan. Dalam organisasi informal tidak terdapat perincian secara tegas mengani tuuan organisasi. Biasanya organisasi informal sifatnya sementara karena pembentukannya tidak direncanakan atas rencana yang matang dan jelas.

  1. Dari segi tujuan organisasi

Dilihat dari segi tujuannya, maka organisasi dibedakan mnejadi dua macam, yaitu:

    • Organisasi niaga atau organisasi ekonomi

Adalah organisasi yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Organisasi niaga dibedakan menjadi dua, yaitu organisasi niaga swasta dan organisasi niaga pemerintah.

    • Organisasi sosial atau organisasi kemasyarakatan

Adalah organisasi yang dibentuk anggota masyarakat secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk berperan serta dalam pembangungan dalam rangak mencapai tujuan nasional.

  1. Dari segi luas organisasi

Menurut luas wilayahnya, organisasi dikelompokkan menjadi  empat, yaitu:

    • Organisasi daeah (local organization)

Suatu organisasi yang luas wilayahnya meliputi suatu wilayah atau daerah tertentu saja.

    • Organisasi nasional

Organisasi yang luas wilayahnya mencakup seluruh wilayah dalam suatu negara.

    • Organisasi regional

Adalah organisasi yang luas wilayahnya meluputi beberapa negara tertentu saja.

    • Organisasi internasional

Adalah organisasi yang anggotanya mencakup negara negara di dunia.

  1. Dilihat dari segi bentuknya

Organisasi menurut bentuknya dibedakan menjadi:

    • Organisasi staf (staff organization)
    • Organisasi garis (line organization)
    • Organisasi fungsional (functional organization)
    • Organisasi staf dan garis (line and staff organization)
    • Organisasi garis dan fungsional (line and functional organization)
    • Organisasi fungsional dan staf (functional and staff organization)
    • Organisasi garis, fungsional dan staf (line, functional, and staff organization)
    • Organisasi panitia (commintee organization)
  1. Dari segi tipe organisasi

Dari segi tipenya, organisasi dikelompokkan menjadi tig jenis, yaitu:

    • Organisasi dengan tipe piramid mendatar
    • Organisasi dengan tipe piramid terbalik dan
    • Organisasi dengan tipe kerucut
Pengertian Organisasi Internasional Lembaga keuangan Internasional
Pengertian Koperasi Lembaga pembiayaan di indonesia

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *