Kata kata bijak islami III -Apa Yang Kau Cari

Published by admin on

Bahagia Itu Pilihan 

“Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah”

(HR baihaqi)

Seorang pemuda berangkat kerja di pagi hari menaiki taksi dan tidak lupa menyapa sang sopir, “Selamat pagi, Pak!” ucapnya,

Pagi yang cerah, bukan?” sambungnya sambil tersenyum, lalu bersenandung kecil. Sang sopir tersenyum melihat kecerian penumpangnya. Ia melajukan taksinya dengan senang hati. Sesampainya di tempat tujuan, pemuda itu membayar dengan selembar uang 50.000 rupiah untuk argo yang hanya hampir 15 rupiah.

Kembalinya buat bapak saja. “katanya, “Selamat bekerja, Pak! Katanya lagi dengan penuh senyum. “Terimakasih,” Jawab sopir  taksi penuh syukur.

“Wah, aku bisa sarapan dulu, nih,! Pikir sopir taksi itu yang kemudian menuju warung.

Sesampainya di warung, si Mbok penjaga warung bertanaya, “ Biasa Pak?”

Iya, biasa, nasi sayur, tapi pagi ini tambahkan sepotong ayam,” jawab sopir dengan tersenyum. Setelah selesai makan, sopir taksi tersebut membayarnya dan menambahkan uang Rp5.000 untuk si Mbok warung tersebut.

“Buat jajan anaknya Mbok” begitu katanya.

Dengan tambahan uang jajan 5 ribu, pagi itu anak si Mbok berangkat ke sekeolah dengan senyum lebih lebar, ia bisa membeli dua buah roti pagi ini dan diberikannya kepada temannya yang tidak punya bekal.

Begitulah cerita bisa berlanjut. Bergulir, seperti bola salju. Pak sopir bisa lebih bahagia hari itu. Bagitu juga keluarga si Mbok, teman si anak, keluarga mereka. Semua tertular kebahagian.

Kebahagian, seperti juga kesusahan, bisa menular pada siapa saja disekitar kita. Kebahagian adalah sebuah pilihan. Siapakah kita menularkan kebahagian hari ini? Bisa menerima itu adalah berkah, tetapi bisa memberi adalah anugerah. Semoga sisa hidup kita selalu bahagia dan membuat orang lain bahagia dengan keberadaan kita.

Hikmah

  1. Kebahagian yang sesungguhnya atau kebahagian yang hakiki terletak pada ketenangan hati seseorang
  2. Banyak orang yang berlimpah harta, tetapi kekayaan yang mereka miliki tidak dapat menjadikan hati mereka tenang. Akan teapi sebaliknya, justru harta kekayaan yang mereka kumpulkan buat lalai, lupa dan sibuk untuk senantiasa mengejar kekuarangan. Hal ini karena berapa pun harta benda dan kekayaan yang mereka miliki masih saja mereka anggap kurang.
Lihat juga

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

DMCA.com Protection Status